Dini telah tiba
Memantau bulan dari kejauhan
Matahari telah lelap di seberang
Aku masih diam di pojok ruangan
Menatap kertas kosong,
mengernyitkan kening
Akankah ada untaian hitam hingga fajar nanti?
Sementara bulu mataku menari tak beraturan,
kadang beberapa detik terkulas lemas di pelupuk
Menguap sudah tak terhitung kalinya,
diiringi bulir air jatuh di sudut mataku.
Di satu sisi aku merindu kasurku,
di sisi lain aku harus tuntaskan kewajibanku.
Kumpulan Fiksi
Jumat, 06 Mei 2016
Pengembara
Tertidur aku di atas mawar
Kupu-kupu bagai selimut di tubuhku
Menari Indah pelangi di pelupukku
Harum semerbak melekat di rambutku
Embun pagi memandikanku manja
Hangat mentari pagi jadi handukku
Aku hanyalah pengembara
Hidup diperantauan
Langit bagai atapku, dan
Bumi jadi penginapanku
Terkadang pohon di hutan menyambutku riang menawarkan diri
Kadang pasir pantai memanggilku manja
Kadang puncak rinjani bersukarela
Aku, Si Pengembara
Langganan:
Postingan (Atom)